Insurance Car Ada 7 (Tujuh) Manfaat ‘Diam’
Islam menganjunkan setiap orang untuk tidak banyak bicara dan seandainya berbicara hanya tentang hal-hal yang benar dan baik saja. Sepertinya ‘Diam’ itu hal yang sangat sederhana, namun untuk merealisasikannya tidaklah begitu mudah.
Sikap hening dan mengamati kemudian berbicara berdasarkan kadar yang cukup sering kali menjadi kunci sukses dari keadaan seseorang terhadap suatu keadaan yang terjadi dan berlangsung disekitarnya, dan tentunya berbicaira yang bermanfaat dan pada tempatnya yaitu mutiara.
Berkata sebahagian para ulama, sebenarnya pada membisu itu ada tujuh ribu kebaikan, dan tujuh ribu kebaikan itu terkumpul pada tujuh kalimat, pada tiap-tiap dari tujuh kalimat ini mengandung seribu kebaikan.
Pertama:
Merupakan Ibadah tanpa harus kerja keras atau berusaha.
Merupakan hiasan diri tanpa perhiasan
Ketiga:
Wibawa tanpa kekuasaan
Wibawa tanpa kekuasaan
Keempat:
Benteng tanpa dinding (selalu terkawal tanpa perlu pengawal atau penjaga )
Benteng tanpa dinding (selalu terkawal tanpa perlu pengawal atau penjaga )
Kelima:
Tidak perlu meminta maaf kepada siapapun yang disebabkan oleh perkataan
Tidak perlu meminta maaf kepada siapapun yang disebabkan oleh perkataan
Keenam:
Malaikat pencatat amal menjadi rehat dan tidak lelah
Malaikat pencatat amal menjadi rehat dan tidak lelah
Ketujuh:
Penutup keburukan dan sisi-sisi kejahiliyahan dan kekurangan diri.
Penutup keburukan dan sisi-sisi kejahiliyahan dan kekurangan diri.
Ciri khas orang pandai yaitu diam, lantaran dengan itu kita akan mendapat kekuatan yang andal auntuk berfikir secara mendalam tentang apa yang akan terjadidi sekeliling, dan serta sanggup terkonsentrasi dengan penuh rasionalitas suatu jawaban.
Dengan diam kita punya kesempatan untuk menilai kehidupan, kesempatan untuk istirahat, kekuatan yang besar, dengan diam kita bisa menguasai orang-orang yang berhadapan dengan kita dengan pandangan kita. Dengan diam kita memecah problema rumah tangga yang menumpuk. Diam sanggup melahirkan sikap dihormati, sebaliknya, perdebatan perlawanan dapat melahirkan perilaku semakin menjauh dan dendam.
Dengan diam, kita telah menghancurkan banyak sekali senjata musuh. Diam telah menjadi guru yang baik supaya kita berguru menjadi pendengar yang baik, di mana banyak orang telah kehilangan sifat ini. Keselamatan insan terletak pada bagaimana ia menjaga lidahnya. Demikianlah 7 manfaat membisu yang di kutib dari kitab “Muraqi Ubudiyyah” karangan Syaikh Muhammad Nawawi Al-Jaawi. Wallahua’lam.
Sumber : http://lbm.mudimesra.com